15 Jun. 2013

Hafalan Sholat Delisa



Judul               : Hafalan Sholat Delisa
Penulis            : Tere-Liye
Penerbit           : Replubika
Tahun terbit     : 2008 



            Novel ini menceritakan Delisa seorang gadis berumur enam tahun yang tinggal di Lhok-nga Aceh, bersama umi Salamah, Kak Fatimah, Kak Zahra, dan Kak Aisyah sedangkan abi Usman jarang berada di rumah karena ada pekerjaan yang mengharuskan abi Usman pergi dari satu kota ke kota lainnya. Keluarga kecil tersebut hidup bahagia dan harmonis. Setiap hari, umi Salamah selalu membangunkan malaikat kecil untuk sholat subuh berjama’ah. Kak Zahra dan kak Fatimah yang biasanya membangunkan Delisa, karena Delisa sangat sulit bangun pagi. Setiap sholat berjama’ah umi Salamah selalu menjadi imam dan kak Aisyah selalu mendapatkan tugas untuk membaca bacaan sholat dengan keras agar Delisa dapat mengikuti bacaan sholat tersebut. Pagi hari setelah matahari terbit dengan cantiknya Delisa berhasil mengahafal sholat dengan khu’su. 

26 Desember 2004
            Malamnya ketika Delisa sedang menghafal bacaan sholat tersebut tiba-tiba gempa datang lalu disusul dengan datangnya air laut yang pada saat itu meluluhkan kota Lhok-Ngah hanya dalam beberapa menit. Setelah bencana tersebut berhasil menyapuseluruh kota Lhok-Ngah, banyak warga yang hilang termasuk seluruh keluarga Delisa. Umi Salamah, kak Fatimah, kak Aisyah pun ikut tewas dalam bencana tersebut. Sedangkan Delisa hilang tersapu oleh derasnya ombak tsunami yang datang. Setelah beberapa hari kemudian Delisa dikabarkan hiang, timsarpun membantu dengan melakukan evakuasi, dan berhasil menemukan Delisa dengan keadaan yang mengenaskan. Hingga Delisa dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa. Dia diperiksa oleh suster Shopia. Beberapa saat kemudian Delisapun sadar dan yang paling mengenaskan kakinya harus di amputasi. 

            Abi Usman telah mengetahui bencana tersebut, dengan segera dia memutuskan untuk kembali ke Aceh untuk mencari keluarganya. Tetangga terdekatnya member kabar duka bahwa umi Salamah, kak Fatimah, dan kak Aisyah tewas dalam bencana tersebut. Sebagai seorang yang ditinggalkan abi Usman menangis dengan terisak-isak mendengar kabar tersebut. Tetangga memberikan informasi tambahan bahwa Delisa hilang ketika Tsunami terjadi hari minggu tersebut. Abi usman masih memiliki sedikit semangat untuk mencari malaikat kecilnya, beliau berharap malaiakt kecilnya dapat terselamatkan. Beberapa minggu kemudian setelah bencana Tsunami melanda kota Ace, Delisa menemukan mayat umi Salamah yang telah menjadi kerangka dan menggenggam hadrah yang Delisa inginkan. Saat itu Delisa tersadar bahwa keikhlasanlah yang mampu membuat Delisa mampu menghafal bacaan sholat. Bukan untuk kalung tersebut namun untuk mendoakan umi Salamah, kak Fatimah, dan kak Aisyah

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking