Judul : Hafalan
Sholat Delisa
Penulis :
Tere-Liye
Penerbit : Replubika
Tahun terbit : 2008
Novel ini
menceritakan Delisa seorang gadis berumur enam tahun yang tinggal di Lhok-nga
Aceh, bersama umi Salamah, Kak Fatimah, Kak Zahra, dan Kak Aisyah sedangkan abi
Usman jarang berada di rumah karena ada pekerjaan yang mengharuskan abi Usman
pergi dari satu kota ke kota lainnya. Keluarga kecil tersebut hidup bahagia dan
harmonis. Setiap hari, umi Salamah selalu membangunkan malaikat kecil untuk
sholat subuh berjama’ah. Kak Zahra dan kak Fatimah yang biasanya membangunkan
Delisa, karena Delisa sangat sulit bangun pagi. Setiap sholat berjama’ah umi
Salamah selalu menjadi imam dan kak Aisyah selalu mendapatkan tugas untuk
membaca bacaan sholat dengan keras agar Delisa dapat mengikuti bacaan sholat
tersebut. Pagi hari setelah matahari terbit dengan cantiknya Delisa berhasil
mengahafal sholat dengan khu’su.
26 Desember 2004
Malamnya ketika
Delisa sedang menghafal bacaan sholat tersebut tiba-tiba gempa datang lalu
disusul dengan datangnya air laut yang pada saat itu meluluhkan kota Lhok-Ngah
hanya dalam beberapa menit. Setelah bencana tersebut berhasil menyapuseluruh
kota Lhok-Ngah, banyak warga yang hilang termasuk seluruh keluarga Delisa. Umi
Salamah, kak Fatimah, kak Aisyah pun ikut tewas dalam bencana tersebut.
Sedangkan Delisa hilang tersapu oleh derasnya ombak tsunami yang datang.
Setelah beberapa hari kemudian Delisa dikabarkan hiang, timsarpun membantu
dengan melakukan evakuasi, dan berhasil menemukan Delisa dengan keadaan yang
mengenaskan. Hingga Delisa dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa. Dia
diperiksa oleh suster Shopia. Beberapa saat kemudian Delisapun sadar dan yang
paling mengenaskan kakinya harus di amputasi.
Abi Usman telah
mengetahui bencana tersebut, dengan segera dia memutuskan untuk kembali ke Aceh
untuk mencari keluarganya. Tetangga terdekatnya member kabar duka bahwa umi
Salamah, kak Fatimah, dan kak Aisyah tewas dalam bencana tersebut. Sebagai
seorang yang ditinggalkan abi Usman menangis dengan terisak-isak mendengar
kabar tersebut. Tetangga memberikan informasi tambahan bahwa Delisa hilang
ketika Tsunami terjadi hari minggu tersebut. Abi usman masih memiliki sedikit
semangat untuk mencari malaikat kecilnya, beliau berharap malaiakt kecilnya
dapat terselamatkan. Beberapa minggu kemudian setelah bencana Tsunami melanda
kota Ace, Delisa menemukan mayat umi Salamah yang telah menjadi kerangka dan
menggenggam hadrah yang Delisa inginkan. Saat itu Delisa tersadar bahwa
keikhlasanlah yang mampu membuat Delisa mampu menghafal bacaan sholat. Bukan
untuk kalung tersebut namun untuk mendoakan umi Salamah, kak Fatimah, dan kak
Aisyah
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking