Gedung ini sudah lama berdiri memfasilitasi anak bangsa,menjadi
jembatan para pecinta ilmu untuk menuju kesuksesan. Hiruk
pikuk kendaraan bermesin dengan asap yang menyapa dedaunan yang kala itu
melambai indah,diantara pagar pagar yang tertata mendikotomi antara gedung dan
jalan yang di penuhi lalu lalang makhluk bernyawa.
Saat tapak kaki melangkah masuk menuju ke dalamnya.Tersibaklah
hamparan taman yang di bubuhi dengan seni artistik yang tampak melambangkan
keragaman dan keindahan sekolah ini. Daun,bunga,serasa menyapa menyambut dengan
lembutnya,keasrian kesejukan telah menggambarkan ukiran prestasi yang telah di
gapai SMPN ini. Jari jemari ini pun tak dapat menghitung seberapa banyak
prestasinya. Prestasi-prestasi yang di raih dengan peluh keringat bercucuran
serta,piala-piala yang tertata rapi menghiasi pintu masuk selalu hangat menyapa
keluarga SMPN 7 Jember. Prestasinya cukup dapat mengharumkan nama kota Jember dan juga nama
SMPN 7 Jember itu sendiri.
Para pembimbing yang di juluki pahlawan tanpa tanda jasa,selalu
mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk mendidik anak bangsa. Tak lupa mereka
selalu memberikan semangat untuk anak didiknya agar terus berusaha walaupun
jatuh berkali kali. Meski panas yang membakar tubuh,walau hujan membahasi tubuh dengan
petir yang menggelegar memecah langit beliau-beliau pun tak gentar untuk
mewujudkan cita cita atau harapan siswanya.Di pimpin dengan seorang pemimpin
yang menjadi sorot utama,dalam menonjolkan keasrian dan juga turut membimbing
SMPN 7 Jember dalam mengepakkan sayapnya,tanpa menurangi rasa kedisiplinan dan
kebersamaan. Dan ditekadkan untuk tetap dalam
mempertahankan prestasi prestasi yang telah di sandang.
Perjalanan sekolah ini tidaklah selurus dan sedatar jalan perkotaan
namu ada lika liku yang datang sili berganti. Sepintas kita
bisa lihat seorang pemimpin beliau juga merupakan bagian dari sejarah SMPN 7
Jember,beliau ini pun merupakan sosok yang tak banyak bicara akan tetapi beliau
diam diam membangun pondasi akademik.Satu dua kata yang terucap dari beliau
mungkin kata itu sederhana akan tetapi kata-kata itu patutlah menjadi sebuah
renungan dan tertanam di benak guru dan siswa sekolah ini.”Tidak ada perubahan
yang abadi”, kata kata ini juga menjadi cambuk bagi semua warga sekolah untuk
terus berbenah jadi lebih baik dan maju meraih prestasi, tak lain sosok ini
bernama Drs.Sunaryo,MM. Selaku kepala sekolah generasi ke tiga pada
tahun 2007-2008 sebagai Plh.
Berani mengambil resiko itulah salah satu sifat beliau selama kepeminpinannya
ialah Drs.Syaiful Bahri, M.Pd. Pada saat lima tahun yang lalu sekolah ini
terkesan tertidur,karena semua kegiatan prestasi tidak berjalan dengan baik. Tetapi
sosok pada saat itu merupakan selah satu pemimpin termuda pada saat masanya, beliau
segera memunculkan pencitraan baru dengan slogan yang hingga saat ini,kepeminpinannya
selalu membuah kan hasil yang baik terhadap kemajuan dan perkembangan SMPN 7
Jember.”Sekolah Pinggiran,Tidak Terpinggirkan” itulah isi slogan
tersebut yang dapat menjadikan SMPN 7 Jember ini menjadi sebuah harapan semua
orang.Bisa kita lihat dari hasil jerih payah beliau semangat yang kokoh
sehingga menjadi penguat kepercayaan siswanya dalam menghasilkan karya.
Bila dulu sekolah ini mendapat sebutan “harimau tertidur” dan tak
mampu menunjukan taringnya, tetapi beliau mampu mewujudkan pembenahan yang
sangat sempurna terhadap kemajuan prestasi di SMPN 7 Jember. Beliau juga terus
mendukung kegiatan-kegiatan baru seperti madding, teater dan banyak lagi. Tokoh
ini juga mempunyai prinsip yang dapat membimbing seluruh
armadanya (dalam hal ini para guru dan pengurusnya)
untuk memberikan semangat kepada siswanya. Dengan semangat, kerja keras, serta
ijin dari Sang Kuasa terciptalah para pasukan Garuda Muda yang membagunkan dan
mengangkat nama SMPN 7 Jember dengan adanya perestasi di bidang olah raga SMPN
7 Jember. Kini SMPN 7 Jember tidak terpinggirkan lagi dan tidak menjadi harimau
yang tertidur lagi, tetapi SMPN 7 Jember kini menjadi bom di daerah kabupaten
jember sendiri dengan ditandai prestasi di dalam kancah nasional dan mungkin
mencapai kancah internasional. ”Orang menghargai kita dari apa yang sudah di
perbuat, bukan dari apa yang akan di perbuat”. Tidak lebih dari 2 tahun
kepeminpinan beliau, program ”Sekolah Pinggiran,Tidak Terpinggirkan” tersebut terealisasi. Akankah SMPN 7 Jember tetap menjadi bom
bagi sekolah-sekolah lain yang ada di Jember kita?
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking