14 Jun. 2013

SMPN 7 Jember dari Masa ke Masa


“Dari Sekolah Pinggiran menjadi Tidak Terpinggirkan
Oleh :


M. Hadi Susanto, S.Pd
(Guru SMPN 7 Jember)

            Pada tanggal 28 November 1984, SMP N 7 Jember didirikan dengan nama SMP Negeri Patrang. Pada awalnya SMP Negeri Patrang merupakan filial dari SMP N 3 Jember,dan setelah tahun 1986 SMP Negeri Patrang berubah nama menjadi SMP Negeri 7 Jember yang bertempat di Jl.Cendrawasih 22 Slawu Patrang. Sudah beberapa kali terjadi pergantian kepemiminan sekolah, yaitu : I. Abdul Wahid, II. Ahmad Salam, III. Koesmijatin, IV. Sri Nurjati, V. Dra. Atiyah,S.Pd,M.Psi, VI. Dra. Hj. Nuryati, VII Drs Sunaryono, MM (Plh) dan yang sekarang Drs.Syaiful Bahri,M.Pd. Konsep visi dan misi setiap pemimpin akan berbeda-beda sesuai dengan keadaan zaman pada saat mereka memimpin demikian pula tingkat kesuksesan mereka dalam  melaksanakan kepemimpinan akan berbeda-beda pula. Tulisan ini saya himpun dari berbagai sumber, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita selanjutnya untuk menjadi yang lebih baik dan sedikit membuka ingatan tentang sejarah SMP 7 Jember tercinta

1984 – 2004 (Abdul Wahid - Dra. Atiyah,S.Pd,M.Psi)
            Jika dihitung sejak tahun 1984 – 2004, 20 tahun sudah perjalanan SMPN 7 Jember. Selama 20 tahun tersebut SMPN 7 Jember mengalami sebuah kehidupan “naik dan turun”. Tulisan saya ini tidak banyak mengulas karena minim sumber dan tidak ada dokumen yang dapat menjelaskan SMPN 7 Jember pada masa ini. Hanya sebagai salah satu bagian dari SMPN 7 Jember, saya mendengar bahwa pada masa ini SMPN 7 Jember pernah mengalami masa keemasan. Berbagai tropi (piala) mampir ke sekolah karena prestasi dari bidang akademik maupun non akademik. Pada masa ini juga SMPN 7 Jember pernah menjadi 3 Besar peringkat UN terbaik Kabupaten. Namun pada masa ini ada kejadian aneh dan sampai sekarang menjadi bagian dari sejarah yang tak terlupakan bagi SMPN 7 Jember sendiri. Pada kurun waktu hampir 1 tahun (1995 – 1996) sering terjadi kesurupan masal sehingga menjadikan SMPN 7 menjadi terkenal dan jadi pembicaraan di masyarakat dan anehnya pada saat itu juga justru SMPN 7 Jember menjadi  3 Besar peringkat UN terbaik Kabupaten. Yang perlu dicatat dari masa inilah tonggak sejarah ditancapkan dengan modal “kebersamaan” yang nantinya menjadi modal yang sangat berharga pada masa-masa berikutnya.

2004 – 2007 (Dra. Hj. Nurjati)
Pada masa ini  SMPN 7 Jember dipimpin oleh kepala sekolah perempuan yaitu Ibu Dra Hj. Nurjati. Beliau dalam  memimpin menonjolkan kebersihan, keasrian, dan kerindangan serta kedisiplinan. Hampir setiap sudut sekolah dibangun sebuah taman sehingga menjadikan sekolah menjadi hijau dan segar untuk dipandang.  Pada masa ini SMPN 7 sudah menjadi salah satu sekolah berwawasan lingkungan sehat (Green Scholl). Pada masa ini pula saya sudah menjadi bagian dari sejarah perjalanan SMPN 7 Jember. Dan masih ingat dibenak saya bagaimana beliau memimpin sekolah ini. Kebersamaan dan kedisiplinan guru dan siswa menjadikan sekolah ini tetap berprestasi. Tidak pernah ada yang menyangka bahwa SMPN 7 mampu menjadi juara debat ilmiah di SMAN 1 jember mengalahkan SMP favorit di Jember. Pada masa ini SMPN 7 menjadi salah satu ikon “SENAM” di Jember karena setiap lomba senam tingkat kabupaten pasti SMPN 7 juara umum. Selain itu ada “Andhika” yang merupakan atlet silat yang potensial yang akhirnya menjadi Atlet daerah. Pada masa ini pula tingkat kesejahteraan guru terutama GTT dan PTT mulai diperhatikan dengan konsekuensi kerja yang sudah diatur oleh sekolah. Sayang beliau memasuki purna tugas pada April 2007, akan tetapi beliau telah menancapkan konsep kepemimpinan sekolah dengan modal kebersamaan, kedisiplinan, berwawasan lingkungan. Beliau telah meninggalkan kesan SMPN 7 menjadi sekolah yang Asri dan Rindang.


2007 – 2008 (Drs. Sunaryono, MM)
            Pada masa ini SMPN 7 Jember dipimpin oleh Drs Sunaryono, MM sebagai Plh. Meskipun hanya 1tahun menahkodai SMPN 7 jember, beliau merupakan bagian dari sejarah perjalanan SMPN 7 Jember. Beliau termasuk kepala sekolah yang tidak banyak bicara, namun satu kelebihanya ialah diam-diam membangun pondasi akademik yang sebelumnya dapat dikatakan  mulai mengalami penurunan. Beliau mulai melengkapi fasilitas dan sarana belajar mengajar terutama berbasis ICT.  Berbagai aktifitas ekstrakurikuler siswa mulai ditumbuhkan lagi meskipun belum sempat berprestasi kembali. Ada satu kalimat yang sampai sekarang masih terngiang dibenak penulis yaitu “Tidak ada Perubahan yang Abadi”. Kalimat itulah yang memotivasi guru dan siswa untuk menjadikan SMPN 7 Jember terus berbenah menjadi lebih baik dan maju. Sayang, belum sempat merasakan keberhasilan kepemimpinan beliau, beliau sudah pindah ke SMP lain. Waktu kepemimpinan beliau sangat sebentar, namun program kerja beliau untuk menancapkan perubahan di SMPN 7 akan menjadi pemompa semangan kepemimpinan berikutnya


2008 – Sekarang (Drs. Syaiful Bahri, M.Pd)
            Drs Syaiful Bahri, M.Pd adalah sosok kepala sekolah yang sebelumnya adalah kepala sekolah SMPN Pakusari. Menurut kesan beliau pertama kali dating di SMPN 7 Jember tepatnya 5 Tahun yang lalu, sekolah ini terkesan tertidur dengan pulas. Kegiatan siswa (ekstra kurikuler) tidak jalan, prestasi dalam bidang intelektual tertinggal dari SMP se wilayah kota. Bisa dikatakan kondisi saat itu jauh dari kesan SMP di wilayah kota yang menurut kebanyakan orang pasti baik kalau SMP kota. Dengan kondisi tersebut SMP 7 Jember, merupakan sekolah alternatif  bukan sekolah jujukan (pilihan pertama). Sebagai salah satu kepala sekolah termuda, Drs. Syaiful Bahri, M.Pd meluncurkan pencitraan baru dengan slogan “Sekolah Pinggiran, Tidak Terpinggirkan”. Sebuah komitmen menjadikan SMPN 7 Jember tercinta harapan semua orang, harapan meraih sukses dan prestasi. SMPN 7 Jember yang selama ini seperti “Harimau tertidur” perlu dipimpin oleh seorang yang luar biasa dan Drs. Syaiful Bahri, M.Pd orangnya. Ini ditandai dengan berbagai gebrakan dibidang olahraga maupun program-program beliau yang kadang terkesan “gila”. Contohnya beliau mampu mewujudkan pembenahan infrastruktur olahraga meskipun tanpa sepeser uang.

            Pada tahun pertama memimpin, beliau melihat salah satu potensi yang dapat dikembangkan yaitu bidang olahraga terutama Basket, Bola Voli dan Sepakbola dan akhirnya dapat membuktikan slogan yang telah dicanangkan. Menurut pemikiran beliau yang terungkap dalam sebuah diskusi kecil yang kebetulan penulis ikut, SMPN 7 tidak mungkin bersaing dari hal akademik karena SMPN 7 jember saat itu masih pilihan kedua atau pilihan ketiga dan satu-satunya jalan yang tepat adalah bersaing dalam hal non akademik (cabang olahraga). Dan diambil suatu keyakinan bahwa jika popularitas dan prestasi sekolah meningkat maka SMP ini tidak akan menjadi sekolah pilihan atau alternatif kedua atau ketiga dan lambat laun akan menjadikan SMPN 7 jember menjadi sekolah pinggiran tetapi menjadi sekolah jujukan. Dan nantinya akan mendapatkan input siswa yang nomor satu sehingga dengan sendirinya prestasi akademik akan terkerek naik
Dengan sebuah prinsip “Orang menghargai kita dari apa yang sudah diperbuat, bukan dari apa yang akan diperbuat”, beliau melakukan  perbaikan lapangan dan sejumlah infrastruktur di sekolah ini. Beliau juga melakukan rekruitmen pelatih Basket, Voli, Sepakbola yang sudah mempunyai nama dipentas olahraga kabupaten jember bahkan Nasional. 

      Dalam mewujudkan SMPN 7 Jember menjadi sekolah tidak terpinggirkan diperlukan kunci sukses. Kunci sukses yang dimaksud adalah Kekompakan dan kebersamaan, Pelatih handal dan Pembinaan kontinyu serta berkelanjutan,, Pemenuhan sarana dan prasarana dan terakhir adalah pemberian Reward.


            Tidak lebih dari 2 tahun kepemimpinan beliau, program “Sekolah Pinggiran, Tidak Terpinggirkan “ tersebut terealisasi. Dengan adanya berbagai prestasi dibidang olahraga (non akademik) ini nama SMPN 7 Jember yang ada dipinggiran ini menjadi sekolah tidak terpinggirkan dan bahkan menjadi boming di kabupaten jember dengan ditandai menggeliatnya berbagai Cabang Olahraga di SMP/SMA di kabupaten Jember. Bisa dikatakan bahwa SMPN 7 Jember sekarang ini adalah barometer olahraga kabupaten jember di tingkat sekolah. SMPN 7 Jember bahkan dikenal dengan sebutan sekolah “multi talentaMasyarakat telah tahu banyak tentang profil SMP 7 dan akhirnya tidak segan lagi untuk menyekolahkan putranya ke SMP 7. Bahkan mulai tahun ajaran 2009/2010 sampai sekarang , tidak sedikit masyarakat datang ke SMP 7 dan ingin anaknya diterima di SMP 7 jember dan bahkan melebihi Pagu dari yang ditetapkan. Pada masa ini  pula dibuat SMPN 7 Jember seperti kota China, yang menyala terang di malam hari dan beliau merealisasikannya dengan membuat SMPN 7 jember terang-benderang di malam hari. Prinsip Bapak Syaiful, biarlah SMPN 7 Jember hidup dan Teduh Bersinar selama 24 jam dan warga sekolah betah di sekolah serta dapat tercitrakan sebagai sekolah berwawasan lingkungan bersih dan sehat dan beberapa kali menjadi nominasi sekolah Adiwiyata. 

            Dari masa ke masa, SMPN 7 Jember menunjukan peningkatan popularitas yang luar biasa dengan yang awalnya sekolah pinggiran menjadi sekolah tidak terpinggirkan (jujugan) dan bahkan yang lebih ekstrim lagi terkenal dengan sekolah multi talenta atau sekolah atlet. Berbagai infrastruktur mulai dari gedung, lapangan olahraga, laboratorium semua tersedia lengkap di SMPN 7 Jember. Kekompakan dan keterbukaan dari sebuah kepemimpinan, Kerja Keras, dan bekerja dengan hati, merupakan modal atau sebuah unsure yang sangat vital dalam membangun keberhasilan sebuah sekolah. Kedepannya saya sebagai warga sekolah berharap SMPN 7 Jember lebih maju lagi dan dengan rahmat dari Allah SWT diberikan kesuksesan yang luar biasa seperti kepala sekolah pada masa ini yang orangnya juga “luar biasa”.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking