“Dari
Sekolah Pinggiran menjadi Tidak Terpinggirkan”
Oleh :
M. Hadi Susanto, S.Pd
(Guru SMPN 7 Jember)
Pada tanggal 28
November 1984, SMP N 7 Jember didirikan dengan nama SMP Negeri Patrang. Pada
awalnya SMP Negeri Patrang merupakan filial dari SMP N 3 Jember,dan setelah
tahun 1986 SMP Negeri Patrang berubah nama menjadi SMP Negeri 7 Jember yang
bertempat di Jl.Cendrawasih 22 Slawu Patrang. Sudah beberapa kali terjadi
pergantian kepemiminan sekolah, yaitu : I. Abdul Wahid, II. Ahmad Salam, III.
Koesmijatin, IV. Sri Nurjati, V. Dra. Atiyah,S.Pd,M.Psi, VI. Dra. Hj. Nuryati,
VII Drs Sunaryono, MM (Plh) dan yang sekarang Drs.Syaiful Bahri,M.Pd. Konsep visi dan misi setiap pemimpin
akan berbeda-beda sesuai dengan keadaan zaman pada saat mereka memimpin
demikian pula tingkat kesuksesan mereka dalam
melaksanakan kepemimpinan akan berbeda-beda pula. Tulisan ini saya
himpun dari berbagai sumber, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita
selanjutnya untuk menjadi yang lebih baik dan sedikit membuka ingatan tentang
sejarah SMP 7 Jember tercinta
1984 – 2004 (Abdul Wahid - Dra. Atiyah,S.Pd,M.Psi)
Jika dihitung sejak
tahun 1984 – 2004, 20 tahun sudah perjalanan SMPN 7 Jember. Selama 20 tahun
tersebut SMPN 7 Jember mengalami sebuah kehidupan “naik dan turun”. Tulisan
saya ini tidak banyak mengulas karena minim sumber dan tidak ada dokumen yang
dapat menjelaskan SMPN 7 Jember pada masa ini. Hanya sebagai salah satu bagian
dari SMPN 7 Jember, saya mendengar bahwa pada masa ini SMPN 7 Jember pernah
mengalami masa keemasan. Berbagai tropi (piala) mampir ke sekolah karena
prestasi dari bidang akademik maupun non akademik. Pada masa ini juga SMPN 7
Jember pernah menjadi 3 Besar peringkat UN terbaik Kabupaten. Namun pada masa
ini ada kejadian aneh dan sampai sekarang menjadi bagian dari sejarah yang tak
terlupakan bagi SMPN 7 Jember sendiri. Pada kurun waktu hampir 1 tahun (1995 –
1996) sering terjadi kesurupan masal sehingga menjadikan SMPN 7 menjadi
terkenal dan jadi pembicaraan di masyarakat dan anehnya pada saat itu juga
justru SMPN 7 Jember menjadi 3 Besar
peringkat UN terbaik Kabupaten. Yang perlu dicatat dari masa inilah tonggak
sejarah ditancapkan dengan modal “kebersamaan” yang nantinya menjadi modal yang
sangat berharga pada masa-masa berikutnya.
2004 – 2007 (Dra. Hj. Nurjati)
Pada masa ini
SMPN 7 Jember dipimpin oleh kepala sekolah perempuan yaitu Ibu Dra Hj.
Nurjati. Beliau dalam memimpin menonjolkan
kebersihan, keasrian, dan kerindangan serta kedisiplinan. Hampir setiap sudut
sekolah dibangun sebuah taman sehingga menjadikan sekolah menjadi hijau dan
segar untuk dipandang. Pada masa ini
SMPN 7 sudah menjadi salah satu sekolah berwawasan lingkungan sehat (Green
Scholl). Pada masa ini pula saya sudah menjadi bagian dari sejarah perjalanan
SMPN 7 Jember. Dan masih ingat dibenak saya bagaimana beliau memimpin sekolah
ini. Kebersamaan dan kedisiplinan guru dan siswa menjadikan sekolah ini tetap
berprestasi. Tidak pernah ada yang menyangka bahwa SMPN 7 mampu menjadi juara
debat ilmiah di SMAN 1 jember mengalahkan SMP favorit di Jember. Pada masa ini
SMPN 7 menjadi salah satu ikon “SENAM” di Jember karena setiap lomba senam
tingkat kabupaten pasti SMPN 7 juara umum. Selain itu ada “Andhika” yang
merupakan atlet silat yang potensial yang akhirnya menjadi Atlet daerah. Pada
masa ini pula tingkat kesejahteraan guru terutama GTT dan PTT mulai
diperhatikan dengan konsekuensi kerja yang sudah diatur oleh sekolah. Sayang
beliau memasuki purna tugas pada April 2007, akan tetapi beliau telah
menancapkan konsep kepemimpinan sekolah dengan modal kebersamaan, kedisiplinan,
berwawasan lingkungan. Beliau telah meninggalkan kesan SMPN 7 menjadi sekolah
yang Asri dan Rindang.
2007 – 2008 (Drs. Sunaryono, MM)
Pada masa ini SMPN 7 Jember dipimpin oleh Drs
Sunaryono, MM sebagai Plh. Meskipun hanya 1tahun menahkodai SMPN 7 jember,
beliau merupakan bagian dari sejarah perjalanan SMPN 7 Jember. Beliau termasuk
kepala sekolah yang tidak banyak bicara, namun satu kelebihanya ialah diam-diam
membangun pondasi akademik yang sebelumnya dapat dikatakan mulai mengalami penurunan. Beliau mulai
melengkapi fasilitas dan sarana belajar mengajar terutama berbasis ICT. Berbagai aktifitas ekstrakurikuler siswa mulai
ditumbuhkan lagi meskipun belum sempat berprestasi kembali. Ada satu kalimat
yang sampai sekarang masih terngiang dibenak penulis yaitu “Tidak ada Perubahan yang Abadi”. Kalimat itulah yang memotivasi guru dan siswa untuk
menjadikan SMPN 7 Jember terus berbenah menjadi lebih baik dan maju. Sayang,
belum sempat merasakan keberhasilan kepemimpinan beliau, beliau sudah pindah ke
SMP lain. Waktu kepemimpinan beliau
sangat sebentar, namun program kerja beliau untuk menancapkan perubahan di SMPN
7 akan menjadi pemompa semangan kepemimpinan berikutnya
2008 – Sekarang (Drs. Syaiful Bahri,
M.Pd)
Drs Syaiful Bahri, M.Pd adalah sosok
kepala sekolah yang sebelumnya adalah kepala sekolah SMPN Pakusari. Menurut
kesan beliau pertama kali dating di SMPN 7 Jember tepatnya 5 Tahun yang lalu, sekolah
ini terkesan tertidur
dengan pulas. Kegiatan siswa (ekstra kurikuler) tidak jalan, prestasi dalam
bidang intelektual tertinggal dari SMP se wilayah kota. Bisa dikatakan kondisi
saat itu jauh dari kesan SMP di wilayah kota yang menurut kebanyakan orang
pasti baik kalau SMP kota. Dengan kondisi tersebut SMP 7 Jember, merupakan
sekolah alternatif bukan sekolah jujukan (pilihan pertama). Sebagai salah satu kepala sekolah termuda, Drs.
Syaiful Bahri, M.Pd meluncurkan pencitraan baru dengan slogan “Sekolah
Pinggiran, Tidak Terpinggirkan”. Sebuah komitmen menjadikan SMPN 7
Jember tercinta harapan semua orang, harapan meraih sukses dan prestasi. SMPN 7
Jember yang selama ini seperti “Harimau tertidur” perlu dipimpin oleh seorang
yang luar biasa dan Drs. Syaiful Bahri, M.Pd orangnya.
Ini ditandai dengan berbagai gebrakan dibidang olahraga maupun program-program beliau yang kadang terkesan “gila”. Contohnya
beliau mampu mewujudkan pembenahan infrastruktur olahraga meskipun tanpa
sepeser uang.
Pada tahun pertama memimpin, beliau melihat salah satu
potensi yang dapat dikembangkan yaitu bidang olahraga terutama Basket, Bola
Voli dan Sepakbola dan akhirnya dapat membuktikan slogan yang telah dicanangkan.
Menurut pemikiran beliau yang terungkap dalam sebuah diskusi kecil yang kebetulan
penulis ikut, SMPN 7 tidak mungkin bersaing dari hal akademik
karena SMPN 7 jember saat itu masih pilihan kedua atau pilihan ketiga dan
satu-satunya jalan yang tepat adalah bersaing dalam hal non akademik (cabang
olahraga). Dan diambil suatu keyakinan bahwa jika popularitas dan prestasi
sekolah meningkat maka SMP ini tidak akan menjadi sekolah pilihan atau
alternatif kedua atau ketiga dan lambat laun akan menjadikan SMPN 7 jember
menjadi sekolah pinggiran tetapi menjadi sekolah jujukan. Dan nantinya akan mendapatkan input siswa yang nomor satu
sehingga dengan sendirinya prestasi akademik akan terkerek naik
Dengan sebuah prinsip “Orang menghargai kita
dari apa yang sudah diperbuat, bukan
dari apa yang akan diperbuat”, beliau melakukan perbaikan lapangan dan sejumlah infrastruktur
di sekolah ini. Beliau juga melakukan rekruitmen pelatih Basket, Voli,
Sepakbola yang sudah mempunyai nama dipentas olahraga kabupaten jember bahkan
Nasional.
Dalam mewujudkan SMPN 7 Jember menjadi sekolah tidak
terpinggirkan diperlukan kunci sukses. Kunci sukses yang dimaksud adalah
Kekompakan dan kebersamaan, Pelatih
handal dan Pembinaan kontinyu
serta berkelanjutan,, Pemenuhan sarana dan prasarana dan terakhir adalah pemberian Reward.
Tidak lebih dari 2 tahun kepemimpinan beliau, program
“Sekolah
Pinggiran, Tidak Terpinggirkan “ tersebut terealisasi. Dengan adanya berbagai prestasi dibidang
olahraga (non akademik) ini nama SMPN 7 Jember yang ada dipinggiran ini
menjadi sekolah tidak terpinggirkan dan bahkan menjadi boming di
kabupaten jember dengan ditandai menggeliatnya
berbagai Cabang Olahraga di SMP/SMA di kabupaten Jember. Bisa dikatakan bahwa
SMPN 7 Jember sekarang ini adalah barometer olahraga kabupaten jember di
tingkat sekolah. SMPN 7 Jember bahkan dikenal dengan sebutan sekolah “multi talenta” Masyarakat
telah tahu banyak tentang profil SMP 7 dan akhirnya tidak segan lagi untuk
menyekolahkan putranya ke SMP 7. Bahkan mulai tahun ajaran 2009/2010 sampai sekarang , tidak sedikit masyarakat
datang ke SMP 7 dan ingin anaknya diterima di SMP 7 jember dan bahkan melebihi Pagu dari yang ditetapkan. Pada
masa ini pula dibuat SMPN 7 Jember
seperti kota China, yang menyala terang di malam hari dan beliau
merealisasikannya dengan membuat SMPN 7 jember terang-benderang di malam hari.
Prinsip Bapak Syaiful, biarlah SMPN 7 Jember hidup dan Teduh Bersinar selama 24
jam dan warga sekolah betah di
sekolah serta dapat tercitrakan sebagai sekolah berwawasan lingkungan bersih
dan sehat dan beberapa kali menjadi nominasi sekolah Adiwiyata.
Dari masa ke masa, SMPN 7 Jember menunjukan
peningkatan popularitas yang luar biasa dengan yang awalnya sekolah pinggiran
menjadi sekolah tidak terpinggirkan (jujugan) dan bahkan yang lebih ekstrim
lagi terkenal dengan sekolah multi talenta atau sekolah atlet. Berbagai
infrastruktur mulai dari gedung, lapangan olahraga, laboratorium semua tersedia
lengkap di SMPN 7 Jember. Kekompakan dan keterbukaan dari sebuah kepemimpinan,
Kerja Keras, dan bekerja dengan hati, merupakan modal atau sebuah unsure yang
sangat vital dalam membangun keberhasilan sebuah sekolah. Kedepannya saya
sebagai warga sekolah berharap SMPN 7 Jember lebih maju lagi dan dengan rahmat
dari Allah SWT diberikan kesuksesan yang luar biasa seperti kepala sekolah pada
masa ini yang orangnya juga “luar biasa”.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking